Entri Populer

Minggu, 17 Juli 2011

Batu cermin

dalam relung hati yang paling dalam dan paling sepi,
terdengar detak jantung yang belum berhenti,
seirama dengan langkah jarum jam antar tiap garis detik ke detik,

cahaya nurani nampak semakin bias dalam nafsu kehidupan,
terpuruk ditelan bayang-bayang kegelisahan,

bertahan dengan kekuatan batin yang terkikikis oleh beberapa tuntutan,
hingga ku tak memahami apa yang akan dan telah ku lakukan,

ku berbaring dalam taman hati yang sepi,
tanpa ada satupun bunga mawar yang menghiasi,

ku sandarkan kegelisahan ku pada pohon harapan,
berharap buahnya kan jatuh menjadi kenyataan,
ah,, mungkin sekarang belum waktunya pohon itu berbuah,,
karena pohon itu butuh fotosintesis yang lama untuk berbunga hingga buahnya menjadi nyata,,
sejenak ku berpaling pada tepi kolam yang sudah lama berada di taman hati ini,,
sesekali nampak keruh dan terkadang menimbulkan bau,,
namun sesekali waktu ia nampak jernih sekali hingga dapat ku lihat dasarnya,,
walau ku belum pernah mencoba untuk menyentuh dasar itu,,

tergoda oleh beningnya,, tanpa sengaja ku berkaca pada kolam itu,,
menatap wajahku dan meneliti tiap inci bahagiannya,,
hingga aku bertanya pada wajahku itu,,

siapa aku ??
ini wajahku,.,
ini mataku,,
dan ini hidungku,,
tetapi di mana diriku yang sebenarnya,,??

aku ingin sekali bertemu dengan diriku,,
melihatnya tersenyum dan ceria,,

aku ingin melihat diriku,,
bukan melihat wajah dan hidungku,,

aku ingin sekali bertemu diriku,,

dan mengenalkannya padamu,,

agar kamu tahu tentang rinduku padamu,,