Entri Populer

Selasa, 03 Agustus 2010

Taman Nasional Gede Pangrango

==============================================
Taman Nasional Gede Pangrango
Jalan Raya Cibodas P.O. Box 3 sdl
Cipanas, Cianjur 43253
Jawa Barat, Indonesia  
Telepon/Fax +62 - 255 - 512776
==============================================



===================================================
===================================================
PENDAHULUAN
===================================================

Taman Nasional Gunung Gede Pangrango adalah salah satu dari lima taman nasional pertama di Indonesia yang diumumkan pada tanggal 6 Maret 1980 oleh Menteri Pertanian. Berdasarkan pengumuman tersebut, kawasan taman nasional ini mencakup areal seluas 15.196 Ha yang sebelumnya telah ditetapkan sebagai kawasan konservasi. kawasan dimaksud, berturut-turut berdasarkan tahun penetapannya, adalah :
  • Cagar Alam Cibodas seluas 240 Ha ditetapkan tahun 1989 dan diperluas pada tahun 1925 menjadi 1040 Ha
  • Cagar Alam Cimungkat seluas 56 Ha pada tahun 1919
  • Taman Wisata Situgunung seluas 120 Ha pada tahun 1975
  • Cagar Alam Gunung Gede Pangrango seluas 14.000 Ha pada tahun 1978.
Secara geografik, kawasan ini terletak di antara 106 °51' - 107°02' BT dan 64°1' - 65°1' LS, sedangkan secara administratif termasuk wilayah Kabupaten Bogor, Cianjur dan Sukabumi. Karena merupakan dataran tinggi dengan dua puncak utama, Gunung Gede (2958 m dpl) dan Gunung Pangrango (3019 m dpl), ekosistem di dalamnya merupakan hutan hujan tropis pegunungan Jawa Barat yang relatif utuh.


Keadaan alam yang khas, telah menjadikan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango sebagai salah satu laboratorium alam yang menarik minat peneliti sejak lama. Pertama kali, Gunung Gede ini didaki oleh C.G.C. Reinwardt pada tahun 1819. Pendakian eksplorasi yang tercatat kemudian dilakukan oleh F.W. Junghuhn (1839-1861), J.E. Teysmann (1839), A.R. Wallace (1861), S.H. Koorders (1890), M. Treub (1891), W.M. V an Leeuwen (1911) dan C.G.G.J. Van Steenis (1920-1952) yang membuat koleksi tumbuhan sebagai dasar penyusunan buku "The Mountain Flora of Java" yang diterbitkan tahun 1972. Saat ini banyak para peneliti Indonesia maupun asing melakukan penelitian di kawasan ini, sehingga menyebabkan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango merupakan salah satu pusat penelitian ekosistem yang terkenal di dunia.

===================================================
===================================================
IKLIM DAN CUACA
===================================================

Curah hujan di dalam kawasan taman nasional ini cukup tinggi. Rata-rata pertahun berkisar dari 3000-4200 mm dengan kelembaban udara 80-90%, menyebabkan wilayah ini merupakan salah satu wilayah yang lembab di pulau Jawa. Musim hujan terjadi pada bulan Oktober-Mei dengan curah hujan bulanan rata-rata mencapai 200 mm, sedangkan pada bulan Desember-Maret curah hujan rata-rata dapat mencapai 400 mm. Musim ke marau terjadi pada bulan Juni-September, namun curah hujan bulanan dapat mencapai 100 mm.

Suhu udara di Cibodas pada siang hari rata-rata 18° C dan di Puncak Gunung Gede dan Pangrango 10° C. Pada malam hari, suhu di puncak 5° C, dengan kelembaban di musim kemarau 90 % di malam hari dan 30 % di siang hari. Perbedaan yang besar ini telah mempengaruhi komunitas tumbuhan yang ada di puncak.

===================================================


===================================================
GEOLOGI DAN TANAH
===================================================

Gunung Gede dan Pangrango merupakan bagian dari jalur gunung berapi yang membujur dari Sumatera sampai Nusa Tenggara, Gunung Gede adalah salah satu dari 35 gunung api aktif pada jalur ini, sedangkan Gunung Pangrango telah dinyatakan mati. Akibat letusan-letusan yang terjadi di masa lalu, batuan di kawasan ini tergolong ke dalam Andesit, Basalt Java, Breksi Tupan, Breksi Vulkanik dan Piroklasik. Menurut catatan vulkanologi, letusan pertama Gunung Gede terjadi pada tahun 1747 dan kemudian tahun 1840, 1852, 1886, 1947 dan 1957 terjadi letusan kecil.

Jenis tanah yang terdapat di dalam kawasan, termasuk ke dalam jenis-jenis Regosol dan Litosol, Asosiasi Andosol dan Regosol, serta Latosol Coklat.

===================================================


===================================================
TUMBUHAN
===================================================

Berdasarkan ketinggian, tipe ekosistem hutan di taman nasional ini dapat dibedakan ke dalam sub Montana (1000 - 1500 m dpl), Montana (1500 - 2400 m dpl) dan sub Alpin (2400 m dpl ke atas).


Sub Montana merupakan hutan dengan keragaman jenis yang tinggi, ditandai pohon-pohon besar dan tinggi yang membentuk tiga strata tajuk. Jenis-jenis dominan menurut strata adalah :

  1. Altingia Excelsa dan Castanopsis Argentea :: yang dapat mencapai ketinggian lebih dari 60 meter
  2. Antidesma Tetandrum dan Litsea sp. :: dengan ketinggian antara 10-20 meter
  3. Ardisia Fuliginosa dan Dichroa Febrifuga :: berupa belukar (3-5 meter)
Selain itu, terdapat berbagai jenis epiphyt seperti anggrek serta tumbuhan memanjat dan tumbuhan bawah.


Montana merupakan hutan dengan keragaman jenis yang ditandai dengan sedikitnya jenis tumbuhan bawah. Jenis-jenis pohon yang dapat dijumpai diantaranya Puspa (Schima walichii) yang mempunyai daun muda warna merah dan Podocarpus Imbricatus jenis berdaun jarum. Batang-batang pohon umumnya ditumbuhi lumut.

Sub Alpin merupakan hutan yang keragaman jenis rendah dengan pohon-pohon kerdil. Jenis pohon dominan adalah Vaccinum Faringiaefolium dengan batang ditumbuhi lumut janggut. kekhasan hutan ini adalah terdapatnya rumput Isachne Pangrangensis dan Eidelweiss (Anaphlis Javanica)yang juga dikenal sebagai "Bunga Abadi".


===================================================
===================================================
SATWA
===================================================

Taman Nasional Gunung Gede Pangrango merupakan habitat dari berbagai jenis satwa langka dan dilindungi. berdasarkan informasi Junghuhn (1839), di kawasan taman nasional ini pernah di jumpai Badak Jawa (Rhinoceros Sondaicus). Namun, tidak ditemukan catatan resmi mengenai keberadaan jenis satwa ini. Jenis-jenis satwa langka yang dapat di jumpai pada saat ini, antara lain :

1 . Primata, yaitu
  • Owa (Hylobates Moloch)
  • Surili (Presbytis Comata)
  • Lutung (Trachypithecus Auratus)
2. Macan Tutul (Panthera Pardus)
3. Kucing Hutan (Felis Bengalensis)
4. Kancil (Tragulus Javanicus)
5. Anjing Hutan (Cuon Alpinus) 6. Satwa Sigung (Mydaus Javanensis)
7. Bajing Terbang (Galeopterus Variigatus)
8. Kijang (Muntiacus Muntjak)



Selain itu terdapat jenis burung yang dijumpai di kawasan ini, yaitu 251 jenis dari 450 jenis yang terdapat di Pulau Jawa atau lebih dari 50%. Beberapa jenis burung langka dan menarik seperti Elang Jawa (Spizaetus Bartelsi) dan jenis burung hantu, Java Scops-Owl (Otus Angelinae) yang membuat para peneliti burung dari berbagai penjuru dunia terpesona.
===================================================



===================================================
BEBERAPA OBJEK YANG MENARIK
===================================================

Di samping sebagai tempat penelitian dan sistem penyangga kehidupan, kawasan taman nasional juga merupakan tempat rekreasi dan pariwisata alam yang menarik. Kegiatan yang dapat dilakukan selain mendaki gunung diantaranya mengamati kehidupan satwa (terutama burung), menikmati pemandangan dan gejala alam, memotret dan melihat keajaiban alam tumbuhan. Beberapa tempat menarik untuk dikunjungi antara lain :

1. Telaga Biru
Berada pada ketinggian 1575 m dpl dengan jarak 1,5 km/15 menit perjalan an dari pintu masuk Cibodas. Di sebut Telaga Biru karena airnya berwarna biru bila terkena sinar matahari akibat banyaknya ganggang biru yang tumbuh di dasar telaga. Sekitar telaga ini merupakan zona transisi antara sub Montana dan Montana.

2. Air Terjun Cibeureum
Berada pada ketinggian 1625 m dpl dengan jarak 2,8 km/jam perjalanan dari pintu masuk Cibodas. Di tempat ini terdapat tiga air terjun yang merupakan aliran sungai Cibeureum, Cidendeng dan Cikundul. Di sekitar air terjun ditemukan lumut merah Sphagnum Gedeanum) jenis endemik di Jawa Barat yang khas.

3. Air Panas
Berada pada ketinggian 2150 m dpl dengan jarak 5,3 km/2 jam perjalanan dari pintu masuk Cibodas. Air Panas ini berasal dari sumber di dekat kawah Gunung Gede, suhu air dapat mencapai 75° C dan lebih rendah pada waktu hujan. Di sekitar aliran air panas ditemukan jenis lumut yang tahan terhadap air panas dan belerang.

4. Kandang Batu
Berada pada ketinggian 2220 m dpl dengan jarak perjalanan 5,6 km/2,5 jam perjalanan dari pintu masuk Cibodas. Di tempat ini banyak di jumpai batu yang berasal dari letusan Gunung Gede. Kandang Batu juga merupakan salah satu sumber air pada jalur Cibodas - Kandang Badak.

5. Kandang Badak
Berada pada ketinggian 2400 m dpl dengan jarak 7,8 km/3,5 jam perjalanan dari pintu masuk Cibodas. Tempat ini merupakan daerah datar pada dataran yang berbentuk sadel dan menghubungkan Gunung Gede dengan Gunung Pangrango.


6. Puncak dan Kawah Gunung Gede
Puncak Gunung Gede mempunyai ketinggian 2958 m dpl dengan jarak 9,7 km/5 jam perjalanan dari pintu masuk Cibodas. Di puncak ini terdapat tiga kawah yang masih aktif dalam satu komplek, yaitu kawah Lanang, Ratu dan Wadon. Keadaan kawah yang khas merupakan atraksi geologi yang menarik. Di samping itu juga tumbuh beberapa tumbuhan khas sekitar kawah seperti jenis paku-pakuan (Selliquea Feei), Cantigi (Vaccinium Farringiaefolium) dan dua jenis Rhododendron (Rhododendron Restusum) dan (Rhododendron Javanicum).




7. Alun-Alun Surya Kencana
Berada pada ketinggian 2750 m dpl dengan jarak 11,8 km/6 jam perjalanan dari pintu masuk Cibodas; 6,9 km/3 jam dari Gunung Putri; dan 9 km/5 jam dari Selabintana. Alun-alun ini merupakan dataran seluas 50 Ha yang terletak di antara Gunung Gede dan Gumuruh. Sebagian besar dataran ditutupi tumbuhan bunga Eidelweiss (Anaphalis Javanica).


8. Puncak Gunung Pangrango
Berada pada ketinggian 3019 m dpl dengan jarak 3 km/3 jam perjalanan dari Kandang Badak atau 11 km/6,5 jam perjalanan dari pintu masuk Cibodas. Di daerah ini terdapat alun-alun Mandalawangi seluas 5 Ha yang ditumbuhi bunga Eidelweiss (Anaphalis Javanica).

9. Air Terjun Cibeureum Selabintana
Berada pada ketinggian 900 m dpl dengan jarak 2,4 km/45 menit perjalanan dari pintu masuk Selabintana. Air terjun dengan tinggi air 53 m ini merupakan air terjun tertinggi di kawasan taman nasional.

10. Air Terjun Sawer
Berada pada ketinggian 1200 m dpl dengan jarak 1,95km/20 menit perjalanan dari pintu masuk Situgunung. Debit air yang besar menjadikan air terjun ini yang terbesar di kawasan taman nasional.



11. Tempat Berkemah
Di dalam kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango terdapat dua tempat berkemah (camping ground), yaitu di Gunung Putri dan Selabintana. Di gunung Putri dapat memuat sekitar 20 tenda atau sekitar 100 orang, sedangkan di Selabintana sekitar 30 tenda atau kurang lebih 150 orang.

===================================================

===================================================
CARA PENCAPAIAN
===================================================
Untuk memasuki kawasan taman nasional, terdapat empat jalan masuk :
1. Cibodas (Cianjur)

  • 100 km dari Jakarta -> Cianjur (2,5 jam perjalanan kendaraan darat)
  • 85 km dari Bandung -> Bogor (2 jam perjalanan kendaraan darat)
2. Gunung Putri (Cianjur)

  • 1 jam perjalanan kendaraan darat dari Cibodas lewat Cipanas
3. Selabintana (Sukabumi)

  • 15 km dari Sukabumi -> Bogor
4. Situgunung (Sukabumi)

  • 15 km dari Sukabumi
warning ::
  • Kecuali Situgunung, Puncak Gunung Gede Pangrango dapat dicapai melalui jalan setapak yang tersedia dari tiga jalan masuk tersebut
  • Jalur kesukaanku adalah : Gunung Putri - Surya Kencana- Puncak Gunung Gede - Kandang Badak (camping ground) - Puncak Gunung Pangrango - Kandang Badak - Cibodas.
===================================================
===================================================


===================================================
PERATURAN PENDAKIAN DAN REKREASI
===================================================

1. Yang dimaksud dengan pendakian adalah pengunjung yang memasuki kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango selain Air Terjun Cibeureum dari pintu masuk Cibodas, di atas air terjun Cibeureum dari pintu masuk Selabintana dan di atas camping ground Bobojong dari pintu masuk Gunung Putri.

Waktu pendaftaran :
- untuk pendakian di Wisma Cinta Alam, Cibodas atau Kantor Resort Selabintana pada hari :

Senin - Kamis ___Jam 07.30 - 15.30 wib
Jum'at Jam ___07.30 - 14.30 wib dan Jam 19.00 - 21.00 wib
Sabtu ___ Jam 07.30 - 14.00 wib dan Jam 19.00 - 21.00 wib
Minggu ___ Jam 07.30 - 14.00 wib

Dengan membawa fotocopy kartu identitas yang sah/ijin orang tua.

warning ::
* pembelian karcis untuk pendakian dilakukan 5 hari
sebelum pendakian,
* kuota Taman Nasional Gunung Gede Pangarango perhari
adalah :
  • 300 orang pendaki dari Cibodas
  • 200 orang pendaki dari Gunung Putri
  • 100 orang pendaki dari Selabintana
* waktu pendakian dibatasi selama 2 hari 1 malam, atau 48 jam pendakian.
* kerumitan ijin pendakian membuat sebagian para pendaki malas untuk mendaki gunung ini, namun karena keindahan alun-alun Surya Kencana mampu menarik seseorang untuk berbuat apa saja, baik legal maupun ilegal

2. Membeli karcis masuk di Wisma Cinta Alam atau Kantor Resort Selabintana untuk pendakian dan loket karcis (Cibodas, Gunung Putri, Selabintana, Situgunung) untuk rekreasi.
(di Balai Besar Taman Nasional Gede Pangrango)

3. Memeriksakan barang bawaan di pos penjagaan dan menunjukkan surat ijin yang sah kepada petugas.
(sebelum masuk kawasan TNGP, lapor kepada petugas dan barang bawaan diperiksa, jika ada barang yang melanggar peraturan, maka di tahan di kantor)

4. Tidak membawa binatang peliharaan dan sejenisnya
(dikhawatirkan mengganggu kehidupan satwa liar yang ada)

5. Tidak membawa Senjata atau peralatan berburu.
(kecuali pisau lipat atau victorinox)

6. Tidak membunyikan alat elektronik dan sejenisnya
(karena sebagian hewan sangat peka terhadap gelombang elektromagnetik)

7. Tidak membuat api unggun dengan kayu, ranting, dedaunan dan sejenisnya
(karena pada setiap tahun terjadi kebakaran hutan di taman nasional ini)

8. Tidak mengubah, mengambil, mengotori ataupun merusak tumbuhan, satwa maupun benda-benda di dalam kawasan.
(termasuk, dilarang mengambil atau memetik bunga Eidelweiss, dan dilarang buang air besar di sumber mata air maupun alirannya)

9. Berjalan di jalan setapak yang telah tersedia, tidak boleh mencoba membuat jalan sendiri
(banyak kejadian dimana para pendaki dan pengunjung hilang tanpa jejak)

10. Beristirahat di tempat-tempat yang telah disediakan, tidak boleh beristirahat disembarang tempat
(ada beberapa tempat yang tidak boleh disinggahi sepanjang jalan karena ada suatu pantangan tertentu)

11. Membawa kembali sampahatau barang yang tidak berguna lagi ke luar kawasan.
(termasuk, membawa kembali sampah berupa bungkus permen)

12. Melapor kepada petugas ketika meninggalkan kawasan dengan menyerahkan kembali surat ijin masuk.
(jika tidak melapor, dikhawatirkan pendaki dianggap
hilang dan diberlakukan operasi SAR (Search And Rescue) sehingga pendaki lain tidak dapat ijin mendaki hingga operasi SAR selesai)

=================================================== ===================================================



===================================================
KEWAJIBAN ===================================================
  1. Bagi para pendaki diwajibkan untuk membawa perlengkapan, seperti : Sleeping Bag, Jas Hujan, Senter dan obat-obatan P3K
  2. Membawa bekal atau makanan dan minuman secukupnya sesuai dengan kebutuhan
  3. Bagi yang belum berpengalaman mendaki agar didampingi oleh penunjuk jalan atau orang yang telah mengetahui lokasi/jalur pendakian dengan baik
=================================================== ===================================================
===================================================
PUSAT INFORMASI
===================================================

Semua informasi tentang Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dapat diperoleh di ruang pameran Wisma Cinta Alam Cibodas yang sekaligus merupakan Kantor Pusat Taman Nasional. Selain foto-foto tentang flora dan fauna juga tersedia slide Program pada setiap hari jam 10.00 - 12.00 wib yang disajikan di ruang film atas permintaan pengunjung.

===================================================




==============================================

Bantulah kami melestarikan taman nasional dengan :

TIDAK MENINGGALKAN APAPUN
KECUALI TAPAK KA
KI  
TIDAK MENGAMBIL APAPUN
KECUALI FOT
O KENANGAN
==============================================







===================================================
FOTO KENANGAN GUNUNG GEDE 2010::
===================================================


===================================================
===================================================
Riwayat ku di gunung ini hingga 2010::

2005 Gunung Gede -Pangrango
Jalur :: Gunung Putri - Alun-AlunSurya Kencana - Puncak Gunung Gede - Kandang Badak - Alun-Alun Mandalawangi - Puncak Gunung Pangrango - Kandang Badak - Cibodas

2008 Gunung Pangrango
Jalur :: Cibodas - Kandang Badak - Puncak Gunung Pangrango - Kandang Badak - Cibodas

2010 Gunung Gede
Jalur :: Gunung Putri - Alun-Alun Surya Kencana - Puncak Gunung Gede - Alun-Alun Surya Kencana - Gunung Putri
===================================================
===================================================
Sumber ::
  • Taman Nasional Gede Pangrango
  • Sukarelawan GPO (Gede-Pangrango Operation) - Camp Gunung Putri ( since 1992)
===================================================